Film terbaru Harry Potter, Harry Potter and he Deathly Hallows: Part 1 belum resmi tayang sampai 19 November nanti. Tapi studio Warner Bros. sudah mengadakan pertunjukkan terbatas screening test di Chicago Minggu (22/8) kemarin. Sejumlah orang yang beruntung nonton duluan telah menuliskan pengalaman mereka di web.
Petinggi warner Bros. Alan Horn, produser David Heyman dan David Baron plus sutradara David Yates termasuk yang ikut nonton untuk melihat reaksi para penggemar berat Harry Potter. Filmnya masih mentah. Beberapa efek khusus masih belum selesai. Durasinya kira-kira 2,5 jam.
Berikut salah satu tulisan yang muncul di Mugglenet, Senin (23/8) ini, ditulis seseorang bernama Gaby. Kami harus ingatkan SPOILER ALERT besar-besar bila Anda tak mau tahu lebih jauh isi filmnya.
Karena ini baru screening test, filmnya belum kelar dikerjakan. Di sejumlah adegan, kau bisa lihat layar hijau, tali kawat yang menarik Harry, animasi di beberapa adegan laga (yang belum selesai). Bahkan musiknya masih temporer. Tapi di luar “ketaksempurnaan” itu film ini sangat sempurna.
Saya tak ingat pernah sepuas ini saat menonton film Harry Potter sejak Chamber of Secrets. Dengan film ini, melihat filmnya seperti mengalami kembali saat-saat membaca bukunya 3 tahun lalu.
Adegan awal dibuka dengan kita melihat lewat mata Menteri Sihir. Lalu beralih dengan Harry, Ron, dan Hermione di rumah masing-masing. Keluarga Dursleys tengah bergegas meninggalkan rumah mereka di Privet Drive no.4. Hermione menghapus ingatan tentang dia dari orang tuanya. Rasanya nyesek deh melihat foto-fotonya hilang dari semua album keluarga.
Adegan berikutnya Voldemort rapat dengan para Pelahap Maut. Entah cuma saya saja, tapi kayaknya baru sekali ini melihat Voldemort banyak omong.
Filmnya berjalan persis bukunya. Adegan semua orang minum ramuan Polyjus menjadi Harry sangat lucu. Kebalikannya dengan yang terjadi kemudian, saat aksi seru dan kesedihan terjadi ketika ada tokoh yang kita cintai tewas.
Adegan ciuman Harry dengan Ginny cukup mengganggu karena kepala Harry seringnya menghalangi. O ya, senang rasanya akhirnya melihat Bill Weasley. Adegan pernikahannya dengan Fleur sangat indah, sampai musuh datang menyerang.
Harry, Hermione, dan Ron akhirnya nengambil jalan sendiri. Kau jadi tahu betapa berbahayanya buat mereka. Penyamaran ke Kementerian Sihir sangat menegangkan. Saya gugup dan tegang waktu menontonnya. Setelah berhasil mengambil liontin dari Dolores Umbridge, ketiganya mulai pengembaraan mereka. Kekuatan jahat liontin dan betapa sulit dan terjalnya perjalanan mereka sangat terasa. Saya tak pernah melihat Ron begitu penat dan mudah emosi sebelumnya. Saat baca bukunya, saya marah pada Ron dan ia mestinya tinggal pergi dari mereka saja. Saat divisualisasi ke dalam film, saya bersimpati padanya.
Ada adegan saat Harry mencoba menghibur Hermione dengan mengajaknya menari. Meski saya merasa adegan itu tak ada di buku, tapi sepertinya penonton senang dengan tambahan itu.
Adegan di Godric’s Hollow menyedihkan dan menakutkan. Rasanya terharu melihat Harry datang ke makam orang tuanya. Juga, melihat Batty berubah jadi ular menyeramkan buat dilihat. Bahkan akan menakutkan lagi bila melihatnya dalam 3D. Adegan lain yang seru, saat Ron harus menghancurkan liontin Horcrux. Begitu liontinnya terbelah, muncul gambaran ketakutan Ron. Salah satunya melihat Harry dan Hermione sedang berciuman penuh nafsu dalam keadaan topless. Akhirnya, Ron menghancurkan liontin itu.
Film ini juga ngomongin “Twlight”. Saat Hermione membacakan The Tale of The Three Brothers dari buku The Tales of Beedle The Bard--Kisah-Kisah Beedle Si Juru Cerita, ada adegan yang isinya begini (kata-katanya tidak persis):
Hermione: “Pada suatu hari, tiga bersaudara memutuskan mengembara keliling dunia bersama. Di saat senja (twilight)…”
Ron: “Tengah malam. Ibuku selalu bilang kejadiannya tengah malam.”
Hermione menatap Ron dengan ketus. Ron mendadak takut.
Ron: “Oh, kau benar. Twilight is good. Twilight is better.”
Dijamin bakal nyengir deh waktu melihatnya. Saya suka animasi yang menggambarkan dongeng yang dibacakan Hermione. Saya suka visualnya, dan hasilnya sangat menjelaskan apa yang diceritakan.
Saat ketiganya ditangkap dan jadi tawanan, adegan aksi para Pelahap Maut sangat berkualitas. Kau bisa lihat betapa putus asanya Lucius Malfoy, Draco dan kebimbangannya, dan Bellatrix Lestrange yang tak waras. Mendengar teriakan Hermione saat disiksa Bellatrix bikin ngeri. Dan sungguh melegakan saat Dobby muncul menyelamatkan mereka. Saat ia muncul di layar, penonton spontan tepuk tangan. Meski, rasanya sedih Bellatrix akhirnya berhasil membunuh Dobby. Saya makin ingin nangis saat Harry memutuskan memakamkannya dengan layak. Di sini filmnya berakhir, dan kita melihat Voldemort membongkar makam Dumbledore mengambil tongkat sihirnya. Adegan terakhir, kita melihat Voldemort menembakkan petir dari tongkat sihir Elder milik Dumbledore.
Saya tak sabar untuk menonton filmnya lagi. Pasti spekatukuler dan sangat sempurna. Mengingat ini baru Bagian 1 dari 2 bagian saja sungguh gila. Membayangkan seperti apa Bagian 2-nya is too much karena bila akan seperti yang ini (dan kemungkinan begitu), pasti hasilnya sempurna.
Demikian yang ditulisnya. Masih ada sejumlah ulasan lain di Internet bila Anda mau mencari. Kebanyakan fans yang sudah nonton menyukai filmnya. Jadi, filmnya dijamin takkan mengecewakan. Wah, nggak sabar nunggu nih!
Berita ini HPFI Blog dapatkan dari TabloidBintang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tuliskan komentar kamu untuk artikel ini...
PERHATIAN! Harap cantumkan nama saat memposting komentar!