Info HPFI

VCD, DVD, dan Blu-Ray "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part. 2" telah dirilis, segera dapatkan di toko-toko kaset terdekat. It All Ends Here...

Jumat, 04 Februari 2011

Dua Bulan Kemudian [FANFIC]

Oleh: Rosaning Harum Mediansari
Ditulis untuk Epilogue Writing Contest HPFI
===============================

Harry, Ron, Hermione dan Ginny duduk di ruang utama rumah keluarga Weasley, menatap setumpuk undangan. “Aku tidak menyangka kalian akan menikah secepat ini”, kata Harry sambil membolak - balik undangan, seperti ada sesuatu yang salah.
Ron dan Hermione hanya saling menatap lalu tersenyum, “Entahlah”, mereka berdua mengangkat bahu.

“Padahal kalian berdua yang lebih dulu berciuman, ha..”, kata Gorge pada Ginny dan Harry. Keduanya tersentak, saling pandang lalu mengalihkan pandangan dengan cepat.
Ginny cepat mengalihkan pusat perhatian, “Kenapa foto kalian diundangan ini tidak bergerak?”. Pertanyaan Ginny membuat Harry sadar tentang suatu kesalahan yang dicarinya dari tadi.
“Karena itu undangan muggle biasa”, jawab Ron. Yang lain jadi bertanya – tanya.
“ Jadi, kami berdua sudah memutuskan akan mengadakan acara pernikahan yang 100% secara muggle, non sihir”, Hermione menjelaskan.” Semua tamu undangan, muggle atau penyihir akan hadir di ruang yang sama. Semua kelengkapan dibuat dengan alat dan tangan manusia, semua foto tidak bergerak,..”
“Memangnya Mom dan Dad setuju?”, potong Ginny
“Dad? Oh jangan ditanya. Kau tahu sendiri dia seperti apa, Dad akan menikmatinya”, jawab George.
Lalu Mrs.Weasley?”, tanya Harry.
“Mom bilang, ini adalah penghormatan bagi Hermione, karena ia akan segera menjadi keluarga penyihir, bukan lagi keluarga muggle, maka tidak ada salahnya bila momen pergantian itu kita adakan secara muggle. Lagipula ini jarang terjadi”, jawab Ron sambil tersenyum memaksa.
“Nah kalian sudah paham? Jadi aku minta tolong kalian untuk menyebar undangan-undangan ini. Harry untuk orang-orang di kementrian, Ginny mengantar undangan ke Hogwarts dan George untuk kenalan kita di Diagon Alley. Sementara aku dan Ron akan mengantar surat ini kepada beberapa keluarga dekatku dan keluarga dekat Ron, sekalian memperkenalkan diri. Sisanya akan diantar lewat Pos. Ingat sejak mengantar undangan pun tidak ada sihir. Sapu terbang, apparate bahkan burung hantu tidak diijinkan”, Hermione tersenyum.
“Sekarang aku mohon kalian tulis nama kalian disini”. Harry, Ginny dan George menuliskan nama mereka di perkamen kecil yang sudah bertuliskan nama Ron dan Hermione.
“Ingat saat kita mendirikan Laskar Dumbledore? Perkamen ini juga sudah dimantrai, hanya saja mantra yang sekarang lebih kuat dan akan berdampak kutukan yang lebih parah jika kalian nekat menggunakan sihir. Jadi tolong patuhi Instruksinya”
“Apa kau sudah gila?”, Ginny menatap Hermione aneh.
“Hermione hanya terlalu bersemangat”, jawab Ron.
“Dan mungkin kerasukan Fred”, tambah George.
“Ada lagi seseorang yang akan aku perkenalkan. Dia sudah menunggu diluar, dan dia seorang muggle. Sebaiknya kalian tebiasa tidak memakai sihir dari sekarang. Karena dia yang akan mengurus segala keperluan pernikahan kami, kita akan sering bersama”, Hermione mengeluarkan Handphone dan mengetik sesuatu.
“Sejak kapan Hermione punya benda itu?”, tanya Ginny.
Sesaat kemudian seorang wanita muda berpakaian rapi dan elegan masuk ke ruangan, ”Selamat siang Mr. Weasley dan Miss Granger, serta para Bridesmaid. Perkenalkan saya Rosa, Professional event organizer yang ditunjuk oleh Hotel Bateaux London untuk memastikan penyelenggaraan pesta pernikahan Mr. Weasley dan Miss Granger berjalan sempurna dan penuh keajaiban”.
“Setahuku kita dilarang membuat kejaiban (magic),” sela George.


****
Meski acara pernikahan Ron dan Hermione diadakan selayaknya muggle, toh akhirnya tetap melibatkan sihir juga. Sekeliling hotel Bateaux London disebar mantra anti apparate dan perlindungan terhadap sihir hitam. Mengingat banyaknya penyihir dan muggle yang datang, kerahasiaan sihir harus tetap terjaga, jangan sampai tiba-tiba ada penyihir berapparate didepan seorang muggle.
Pesta pernikahan itu sangat istimewa. Meski banyak tamu yang datang denagan jubah pesta, namun sepertinya tidak ada yang terlalu peduli. Para tamu dibawa menyusuri sungai Thames sebelum berlabuh di dermaga pribadi hotel Bateaux.
Hermione berada didalam ruang pengantin wanita bersama dua orang periasnya. Ketika tiba-tiba Kreacher muncul membawakan kue besar bertuliskan ‘Happy Wedding Harry Potter’s Friend’. Dua orang perias langsung berteriak – teriak dan melemparkan barang – barang ke arah kreacher. Kreacher malah mendekati mereka dan bersiap memberikan serangan balasan. Kedua perias itu semakin ketakutan dan berlari ke arah pintu. Sebelum mereka sempat keluar dan menyebarkan kedatangan Kreacher, Hermione melepaskan mantra immobulus lalu meng-confundus mereka berdua.
Kedua perias itu keluar dari ruang pengantin dengan tenang. Kemudian masuklah Ron dan George dari ruang sebelah. Hermione tentu saja telah mendapatkan kutukannya. Wajahnya muncul membengkak dan berkedut-kedut. Beberapa menit sekali ia memuntahkan rumput berlendir. Melihat itu Kreacher tiba-tiba berdisapparate.
“Kreacher datang, mereka berteriak, aku harus menghentikan mereka berdua”, Hermione bercerita sambil ingin menagis.
Lalu tiba – tiba Rosa juga memasuki ruangan untuk memuji penampilan calon pengantin wanita. “Oh Tuhan!Apa yang terjadi?! Siapa ini? Kenapa wajahnya berkedut? Aaa.. Dia memuntahkan rumput?!”, Rosa terhuyung ke belakang nyaris pingsan menabrak George dibelakangnya.
“Tenanglah, kau akan memberitahu seluruh tamu jika berteriak. Aku rasa dia mempelaiku, Hermione Granger”, jawab Ron.
“Tidak mungkin”, Rosa lemas, ”Semua ini, yang aku persiapkan, akan hancur tanpa mempelai wanita. Ini tugas pertamaku, dan apa yang kalian lakukan? Hancurlah karirku!”, Ia berteriak.
“Sudah kubilang jangan berteriak, Dia hanya melakukan sedikit sihir, lalu terjadilah kutukan itu. Dia sendiri yang menyuruh kami menulis nama kami di perkamen yang akan mendeteksi jika kami melakukan sihir”, jawab George.
“Hentikan omong kosongmu soal sihir”, Rosa menunjuk wajah George.
“Ini bukan omong kosong. Tapi aku tidak bisa menunjukkan sihirku sekarang kalau tidak ingin seperti Hermione. Dan asal kau tahu diluar sana, tamu berjubah adalah penyihir”, Fred menunjuk pintu. Rosa bergidik ngeri.
“Terserah, kalau memang benar begitu, bawa seorang penyihir untuk menormalkannya”
“Tidak”, Hermione menyela. ”Kutukan ini tidak bisa disihir hilang begitu saja. Aku harus ke St. Mungo. Paling cepat dirawat sehari whueek”, ia memuntahkan rumput. “Pernikahanku tidak boleh hancur”
“Ya, ini proyekku tidak boleh hancur”, tambah Rosa.
Hermione mengangkat wajahnya yang berkedut, menegaskan diri, “Fred cari Harry dan Ginny, bawa mereka ke Diagon Alley untuk mendapat alat dan bahan membuat polyjus. Ingat berapparate diluar hotel. Rosa kita harus bertukar whueek..”, muntah lagi, “pakaian”.
“Kau serius?”, Ron bergidik ngeri
“Ya, kau juga bertukar pakaiandengan George, aku tidak mau kau menikah dengan Rosa, Cepat lakukan!”, perintah Hermione tegas.
15 menit kemudian semua bahan sudah terkumpul. Ron, Harry, Ginny, George dan Rosa menunggu hermione menuggu bekerja membuat polyjus. Setelah selesai, dimasukkan rambut hermione dan Ron, kemudian diminum George dan Rosa. Saat mereka berdua bertransfigurasi tiba-tiba masuk pendeta yang akan menikahkan Ron dan Hermione. Melihat proses transfigurasi itu seketika pendeta itu pingsan.
Hermione berpikir cepat lalu menambahkan sehelai rambut ke dalam cangkir Polyjus. Rambut sang pendeta dan memaksa Harry meminumnya.
Upacara pernikahanpun dilaksanakan. Meski terlambat 5 menit dari jadwal, tidak ada yang mempermasalahkan, bahkan ketika pendeta membacakan deklamasi dan menikahkan dengan terbata-bata, Ron dan Hermione yang menjawab dengan ragu-ragu, bahkan ciuman pertama yang tidak tega dilihat oleh pendeta maupun Ginny sebagai pendamping wanitanya. Selebihnya semua berjalan lancar.
“Pernikahan dengan cara muggle benar-benar melelahkan”, kata Ginny pada Harry.
“Bukankah lebih baik kita menikah seperti Bill dan Fleur saja”,  kata Harry
“Apa aku dilamar”, Ginny tersenyum.


***
Hermione ke St.Mungo bersama Ron, dirawat sehari, kemudian menikah lagi di sebuah gereja kecil di London, hanya disaksikan Harry, Ginny dan Rosa keesokan harinya. Sebulan kemudian George juga menikah. Dengan seorang muggle, pasangan pernikahan palsunya, Rosa. Setahun kemudian Harry dan Ginny juga menikah di rumah keluarga Weasley, dibawah tenda yang ditegakkan dengan sihir dan Kreacher sebagai koki utama.

======================
Tentang penulis:
Rosaning Harum Mediansari adalah member HPFI dari kota Jember, Jawa Timur. Mahasiswi penggemar Harry Potter ini pertama kali berpartisipasi dalam lomba yang diadakan HPFI, dan mujur nasibnya karena karyanya 'Dua Bulan Kemudian' berhasil memenangkan kontes menulis epilog ini. Karya ini sekaligus juga fanfic pertama Rosa yang dimuat di HPFI Blog. Bagaimana perasaan Rosa bisa memenagkan EWC?
"Ya pastiny seneng banget, karena karyaku dihargai. Apa lagi membuat cerita ini perjuangan banget, begadang dua malam karena udah deket deadline", kata Rosa. Sebagai pemenang EWC, Rosa berhak mendapat sebuah marchandise Harry Potter senilai Rp 30.000, 00 dari HPFI.

2 komentar:

  1. setau ane bikin polyjus kan butuh sebulan :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak jika yg buat bener-bener pinter soal ramuan-ramuan gitu,hanya butuh waktu sebentar saja polyjus akan selesai

      Hapus

Tuliskan komentar kamu untuk artikel ini...
PERHATIAN! Harap cantumkan nama saat memposting komentar!