Info HPFI

VCD, DVD, dan Blu-Ray "Harry Potter and the Deathly Hallows: Part. 2" telah dirilis, segera dapatkan di toko-toko kaset terdekat. It All Ends Here...

Kamis, 14 Juli 2011

Galau Harry Potter Tak Tayang di Indonesia

Aksi Harry, Ron dan Hermione tampaknya memang belum bisa ditonton langsung di bioskop kita (*so sad*). Setelah heboh berita HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS PART 2 yang kabarnya dirilis di Indonesia pada 10 Juli dan kemudian direschedule menjadi 13 Juli itu ternyata hanya hoax dan mengecewakan PotterMania.

Kabar tayangnya Deathly Hallows Part 2 yang dirilis dari data IMDB ini membuat PotterMania Indonesia bersenang hati, pasalnya ini adalah seri final pertempuran sengit Harry Potter and You Know Who. Tanpa bermaksud mengabarkan berita hoax, KapanLagi juga ikut mengabarkan pemutaran aksi terakhir Harry dkk dengan data yang dilansir dari IMDB.

Lalu mengapa IMDB ini selama ini menjadi salah satu acuan film dunia? IMDB adalah situs film yang memuat database film di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Para kontributor yang mayoritas datang dari praktisi film, TV, PH maupun penggemar film bisa memuat beragam data film. Mereka pun berhak menambah, mengurangi, bahkan memperbaiki kesalahan data yang dipost kontributor lain.

Dan hari ini, tepatnya 14 Juli, sehari setelah jadwal diputarnya film HP di Indonesia, IMDB sudah menghapus Indonesia dari jadwal tayang. List detail bisa dilihat di sini, dan hanya Indonesia yang terjungkal dari daftar list penayangan Harry Potter. Saat ini, jadwal film yang ada di region Indonesia dan terdaftar di IMDB adalah film-film nasional. Lihat juga jadwalnya di sini.

Kecewa? Sudah jelas para Pottermania di Indonesia yang jumlahnya bisa jadi ribuan (bahkan jutaan) ini akan kecewa. Ungkapan kecewa ini tergambar di timeline Twitter, Facebook, Google +, maupun beragam social media yang ada. Obrolan meja makan di kantin sekolah, di pantry kantor, cafe, atau di tempat lain, mengungkapkan betapa kecewanya Pottermania yang gagal melihat aksi terakhir Harry Potter.

Sebagian dari mereka bahkan mengutuk sikap pemerintah yang labil terkait keberatan asosiasi pengimpor film-film Hollywood terhadap potongan pajak di Tanah Air yang sampai saat ini tak jelas kabarnya. Jadi siap-siap saja para pembuat aturan dikutuk mantra Crucio! oleh para Pottermania.

Namun ada Pottermania yang juga legowo dengan kondisi yang ada. Ambil contoh, Dika (25 tahun), pegawai swasta dengan bijak menulis dalam akun Facebooknya: "Karena sudah membaca novelnya, tayang atau tidak tak terlalu berefek pada saya. Hanya saja sangat disayangkan perlu menunggu waktu yang lebih lama untuk sekedar melihat visualisasi akhir kisah epik HP dalam bentuk film. Yah ditunggu saja VCD atau DVDnya dijual di pasaran nanti."

Berbeda lagi dengan Kako (20 tahun), mahasiswa PTN di Surabaya ini mengaku: "Sedih, marah, murka, putus asa, tapi gak bisa nyalahin siapa-siapa seh. Indo juga punya aturan yang kudu dihormati oleh pihak lain. Distributor juga mikirin labar rugi karena gimana pun juga bisnis is bisnis. Yah, TERPAKSA deh kali ini milih bajakan yg kluarnya lebih dulu timbang Ori"

"Crucio pemerintah dengan aturan tololnya! Saya jadi malas bayar pajak!!!" teriak Bonita (25 tahun), freelance writer dalam timeline Twitternya.

"Saya harus menang Harpot blogmania hari ini! dan saya kalah! padahal sudah berdoa 7 hari 7 malem setelah pencet (publish) di blog. Gagal liat langsung gimana akhir dari Harry Potter di bioskop :( Indonesia, bring back my harry!!!!" ujar Dwian, blogger yang menulis kekecewaannya di blog pribadinya, dan mengaku kecewa gara-gara kalah nonton gratis Harry Potter di Singapura yang digelar salah satu operator nasional.

Boikot oleh pihak asosiasi pengimpor film Hollywood (MPA) karena rencana pemotongan pajak penghasilan oleh pemerintah sejak Februari lalu membuat kita kehilangan alternatif tontonan film-film berkualitas box office selain film nasional.

Pencinta film box office tentu akan kehilangan momen menonton PIRATES OF THE CARIBBEAN: ON STRANGER TIDES, X-MEN: FIRST CLASS, KUNG FU PANDA, THOR, GREEN LANTERN, TRANSFORMERS yang baru saja beredar di Asia Tenggara.

Buntutnya, bagi mereka yang banyak duit tentu bisa terbang ke negara lain hanya demi nonton film dengan layanan biro perjalanan yang menawarkan paket liburan dan nonton film box office, salah satunya di Singapura. Lalu bagaimana yang tak ada duit untuk nonton film berkualitas? Bisa jadi mencari DVD bajakan atau download adalah salah satu alternatifnya. Nasib!

Berita ini HPFI Blog dapatkan dari KapanLagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tuliskan komentar kamu untuk artikel ini...
PERHATIAN! Harap cantumkan nama saat memposting komentar!